Pages

Subscribe:

hit conter

Pages

Rabu, 10 Agustus 2011

[Review] Air Conflicts: Secret Wars



PC / Xbox 360 / PlayStation 3 : by : Dimas Aryo Nugroho | 9/08/2011
Game dengan tema pertempuran era perang dunia sudah banyak bertebaran sejak era konsol 8-bit. Kebanyakan memang bergenre third person shooting dan FPS, namun ada beberapa developer yang mencoba menggambarkan megahnya perang jaman dulu dengan mengubah perspektif, dari seorang prajurit garda depan berani mati, dialihkan ke mata seorang pilot pesawat tempur klasik. Dan tema inilah yang diambil oleh Kalypso Media dalam game terbarunya, Air Conflict: Secret Wars.
Event pada game diklaim mengambil inspirasi based on true story, seperti pertempuran di Neretva Bridge, Operation Belt di Polandia, pasukan gerilya Yugoslavia, pertempuran Tobruk, dan masih banyak lagi. Meski begitu, tetap saja main story Secret Wars hanyalah fiksi belaka. So let’s begin!
Gamer akan berperan sebagai karakter fiksi Dorothy Derbec atau biasa dipanggil DeeDee, dalam upaya menemukan ayahnya yang seorang pilot handal pada masa perang dunia. Awalnya DeeDee hanyalah seorang wanita yang hobi minum, apatis, dan urakan. Cerita akan makin menarik, kala kepribadian DeeDee berubah menjadi sosok yang lebih kelam seiring perkembangan progress gamer nantinya. Ditemani oleh mantan rekan-rekan seperjuangan ayahnya, DeeDee akan mengarungi tujuh set campaign, yang terbagi dalam kurang lebih 50 misi.
Melihat banyaknya jumlah misi yang ada, tentu yang dikhawatirkan adalah mission objective yang monoton atau repetitif. Sebaliknya, Secret Wars punya variasi gameplay yang beragam. Tidak hanya berkutat dengan aksi dogfight saja, namun gamer juga akan terjun dalam misi stealth, membombardir musuh di darat, menemukan suatu area atau objek misterius, dan misi-misi yang lainnya yang bahkan bisa berubah di pertengahan misi. Gamers tak selalu berada di udara, karena di beberapa misi, gamer harus melakukan take off terlebih dahulu atau landing saat misi berakhir.
Unsur RPG juga tak lupa dimasukkan dalam game ini dengan bentuk Skill Point. Walaupun tidak dijelaskan cara mendapatkannya, Skill Point bisa didapatkan untuk meng-upgrade handling, critical hits, endurance dan efektifitas partner.
Sebagai reward untuk progress gamers, akan ada tambahan koleksi pesawat yang bisa digunakan. Total ada lebih dari 20 jenis pesawat yang disediakan, dari jenis Bomber hingga Fighter dimana masing-masing pesawat punya karakteristik yang berbeda tergantung speed, agility, endurance, dan firepower-nya. Untuk tipe Bomber, jelas lebih lambat namun punya kapasitas roket yang lebih banyak ketimbang Fighter yang lebih mengandalkan kegesitannya. Sayangnya secara keseluruhan, perbedaan stat tiap pesawat tak terlalu terasa.
Saat terjun ke misi, gamer akan merasakan bahwa tiap pesawat ini memiliki teknologi yang terlalu canggih untuk ukuran pesawat klasik. Interface radar yang setara dengan jaman modern akan sangat membantu gamer dalam melacak pergerakan musuh. Bahkan ada konsep bullet-time ala The Matrix, dengan fitur "Adrenaline" untuk membuat tembakan lebih akurat.
Nampaknya Secret Wars berada di area abu-abu dalam hal skema kontrol. Di game ini menyediakan beberapa konfigurasi yang mengakomodir hardcore flight sim dengan arcade gamers. Yang pertama adalah Simulation Mode, dimana kontrol yang diberikan lebih bebas dan memberi kesempatan gamers untuk melakukan banyak variasi manuver. Sedangkan yang kedua ada Arcade Mode dengan skema yang lebih sederhana namun gerakannya terbatas.
Khusus untuk versi PS3, gamers nampaknya dimanjakan dengan opsi Move controller. Dengan memposisikan Move secara vertikal, gamers akan beraksi layaknya sedang memegang kendali pesawat yang sebenarnya, apalagi jika setting view diubah menjadi cockpit view. Belum lagi ditambah dukungan game ini terhadap 3D TV yang membuat gamer serasa bermain di arcade game center pribadi.
Sayangnya Secret Wars memiliki beberapa masalah teknis yang membuat game ini jauh dari kata sempurna. Yang pertama adalah masalah grafis. Memang grafis yang dihadirkan cukup baik. Tidak adanya collision detection atau efek kerusakan saat pesawat kita terkena tembakan (kecuali saat pesawat hancur dan game over) bisa mengecewakan flight sim hardcore. Saat terkena tembakan pun tak berpengaruh terhadap handling maupun pergerakan pesawat.
Belum lagi story telling yang bisa dibilang gagal. Dibanding memilih karakter yang bergerak, berbicara, dan beraksi layaknya cutscene pada game next-gen umumnya, Secret Wars justru memilih menggunakan satu gambar kartun diam yang disorot dari perspektif berbeda sepanjang cutscene tersebut.
Voice acting memperparah kondisi story telling ini. Terdengar kosong, dan tak berjiwa. Mungkin masalah ini disebabkan karena hanya ada 4 orang voice actor sebagai pengisi 12 karakter dalam game. Jadi tak heran nantinya gamers akan menemui tone suara yang sama walau berbeda aksen.
Selain masalah cutscene dan voice acting yang buruk, nampaknya tak ada masalah dari segi grafik dan sound. Ada satu misi dengan pemandangan sunrise yang memukau, akan membuat perhatian kita teralihkan. Model pesawat dibuat seotentik mungkin dengan detail yang cukup baik. Backsound juga digarap apik dengan musik khas militer, yang at least tak mengganggu konsentrasi kita saat bermain.
Sebagai tambahan, Secret Wars menyediakan mode multiplayer yang support hingga 8 pemain. Gamers bisa memilih satu dari 4 mode, seperti Deathmatch, Team Deatmatch, Capture the Flag, dan Destroy and Protect. Beberapa diantaranya berkonsep team-based yang mengharuskan gamer memiliki teamwork yang baik demi mengalahkan tim lawan.
Editor’s Tilt 7
Total waktu main single campaign adalah 7-8 jam. Dengan variasi gameplay yang dihadirkan, nampaknya game ini cukup layak dimainkan. Ditambah variasi kontrol yang beragam, khususnya versi Move untuk PS3 ditambah 3D support-nya. Untuk game berbudget rendah, nampaknya wajar jika aspek grafik dan sound tak terlalu superior, bahkan voice acting bisa dibilang gagal. Misi-misi awal juga gagal membangun minat untuk memainkan game ini lebih lama. Well, secara keseluruhan Air Conflict: Secret Wars mungkin tak bisa memuaskan para flight sim hardcore, karena dilihat dari aspek manapun game ini lebih condong ke arcade flight shooting.
DIMAS ARYO NUGROHO
VGI Kontributor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar