Sebagai seorang private  security specialist yang bekerja  di perusahaan teknologi augmentation,   Sarif Industries, kenyataan tampaknya tidaklah bersikap baik bagi Adam  Jensen.  Perusahaan yang mempekerjakannya diserang oleh sekelompok tak  dikenal yang  berujung dengan menewaskan banyak rekan ilmuwan termasuk  kekasihnya sendiri,  sementara ia tergeletak sekarat akibat perbuatan  sang pimpinan penyerangan. Demi  menyelamatkan nyawa Jensen, perusahaan  pun memutuskan untuk mengoperasi dan  mengganti bagian tubuhnya dengan  teknologi augmentation yang sebenarnya tidak pernah ia  harapkan. Akan tetapi, cepat atau lambat Jensen  pun harus menerima  kenyataan ini. Karena ia tentunya harus menemukan siapa  dalang di balik  penyerbuan Sarif Industries, sekaligus demi mengungkap  konspirasi yang  terjadi di dalamnya.

Itulah sedikit prolog  untuk cerita dalam Deus  Ex: Human  Revolution. Meskipun terkesan simpel, cerita ini  tidaklah sesederhana  kedengarannya. Eidos Montreal terhitung berhasil  dalam meramu aspek cerita menjadi  lebih kompleks melalui rangkaian  investigasi yang dilakukan Jensen di sepanjang  game-nya. Inilah salah  satu hal yang cukup mampu membuat gamers tetap merasa  tertarik untuk  menyelesaikannya, terlepas dari beberapa kekurangan yang memang  masih  bisa ditemukan.
Punya tampilan first-person saja tidaklah  langsung dapat  mengartikan game ini adalah sebuah game first-person   shooter. Terlepas dari mekanisme FPS yang memang mempunyai porsi  dalam game  ini, Deus Ex: Human Revolution merupakan game yang  mungkin dapat dikatakan sebagai first-person action. Gameplay  ini tampil solid dengan dibentuk dari  sejumlah elemen seperti investigation,  stealth, combat, hacking, serta exploration  yang bakalan banyak kalian  lakukan di dalamnya. Meskipun elemen-elemen  tersebut tidak dipungkiri memang  mengingatkan dengan gameplay dari  beberapa game lain, perpaduan ini untungnya  bukanlah sesuatu yang  buruk.
Layaknya beberapa western RPG dimana pilihan  dialog  berpengaruh dalam menentukan kelanjutan cerita, fitur  investigasi dalam Human Revolution pun punya peranan  serupa,  dengan pilihan yang punya konsekuensi atas gaya permainan kalian dan   punya pengaruh secara moral. Jadi, dialog disini tidak hanya menentukan   kelanjutan sekuen yang bakal terjadi, namun juga dapat mempengaruhi apa  yang  harus Jensen lakukan selanjutnya. Di dalam suatu situasi, kalian  bakal menemukan  beberapa pilihan hal untuk dilakukan. Kalian bisa  memilih untuk melakukan  konfrontasi secara langsung atau melakukan stealth  di luar pengawasan para penjaga, dengan pilihan eksplorasi rute aman  yang juga  bisa saja kalian temukan di sekitar.

Investigation tidak hanya dapat dilakukan  dalam sejumlah bagian yang menentukan skenario,  tapi juga pada setiap side-quest  yang  diberikan dimana keputusan yang kalian ambil pun bakal menentukan  reward yang kalian peroleh. Karena game  ini juga punya  sentuhan free-roam di  dalamnya, kalian dapat pula sesering  mungkin melakukan eksplorasi di City Hub.  Melakukan dialog dengan NPC  yang tepat bisa saja memberikan side-quest dengan reward  yang berarti. Reward berupa XP dan credit chips  (uang)  merupakan beberapa hal yang punya peranan penting dalam game  ini. XP dan credit chips tersebut kalian perlukan  untuk  membeli sejumlah item dan melakukan upgrade terhadap augmentation  Jensen (dengan  menggunakan Praxis Points). Seperti beberapa game lain  yang membatasi inventory slot di dalamnya, hal yang  sama juga  dapat kalian lihat kembali disini.
Augmentation merupakan  fitur kunci bagi Jensen dalam menjalankan misinya. Jadi, kemampuan   inipun harus selalu kalian perhatikan dan kembangkan dengan baik, karena   pengembangan augmentation juga akan  berpengaruh terhadap  metode gameplay yang kalian lakukan. Dengan augmentation yang  ditekankan pada hacking, secara mau tidak mau kalian  tentu  bakalan lebih mengandalkan kemampuan ini dalam melewati berbagai  halangan  (laser, surveillance camera, dan sebagainya)  untuk bisa sampai pada objective yang dituju. Dan gameplay  tersebut  pun bisa saja menjadi berbeda lagi seiring dengan macam augmentation  lain yang kalian tingkatkan seperti stealth, combat,  atau exploration.  Seperti yang sudah disinggung di atas,  setiap objective memberi kalian kesempatan untuk memanfaatkan  elemen-elemen  ini secara dinamis dan bebas.

Akan tetapi, tidak  selamanya kalian dapat hanya  terus mengandalkan satu augmentation tertentu dalam  menyelesaikan suatu misi. Kalian perlu  mempertimbangkan pula metode  lain yang lebih menguntungkan, dan ini merupakan  salah satu tantangan  dimana trial &  error merupakan hal yang sering kalian  alami. Disini juga kalian dapat menemukan learning curve yang  membuat game ini  berkesan lebih dari sekedar game action biasanya.  Walau harus diakui bahwa  bagian yang mampu membuat para gamer merasa  frustasi di dalamnya memang  tidaklah sedikit. Terlebih lagi, ketika  game ini menempatkan kalian pada  situasi buruk dimana kalian harus  benar-benar mampu menciptakan solusi hanya  bermodalkan apa yang kalian  miliki pada saat itu. Misalnya, seperti saat boss battle yang  menyisakan kalian dengan  sejumlah keterbatasan (pemilihan augmentation  yang salah, senjata yang kurang efisien dipergunakan). Yak, benar-benar  cukup  menguji kesabaran untuk tidak melempar controller  kalian di waktu yang bersamaan.
Gameplay  over graphics merupakan ungkapan  yang cukup tepat  untuk game ini. Gameplay yang solid dirasakan sebagai  kompensasi yang  dibayarkan penuh atas aspek grafis yang masih berkesan  ketinggalan dibanding  beberapa judul besar yang telah muncul tahun ini.  Tampilan yang nampak kurang  tajam dengan kesan grainy, lipsync  yang tampak kurang sesuai, obyek  model yang masih kelihatan kasar,  dengan frame  rate yang belum sepenuhnya stabil. Pergerakan  kamera seringkali terlihat  kurang mulus pada sejumlah cutscene  atau momen tertentu. Beberapa kekurangan ini tentunya merupakan sesuatu  yang  cukup disayangkan, mengingat aspek visual yang sebenarnya cukup  punya potensi  untuk dimaksimalkan. Seperti halnya game-game keluaran  Square Enix lainnya, Deus Ex: Human Revolution pun memiliki   konsep secara artistik dengan desain karakter yang menarik dan juga  punya  kekhasan.
Sebagai game dengan  cerita dan dramatisasi yang  cukup intens, kualitas voice acting yang baik tentunya  merupakan salah satu kualitas yang  potensinya perlu dimanfaatkan. Dan  game   inipun melakukannya dengan cukup baik terhadap sang jagoan, Adam  Jensen,  yang disuarakan dengan kekhasan oleh Elias Toufexis, seorang  aktor yang  suaranya juga sudah muncul berkali-kali di sejumlah judul  game. Di samping itu,  sejumlah efek suara yang dipergunakan pun  terdengar cukup realistis dengan background music yang cukup  menghidupkan  atmosfer di dalamnya. Dengan begitu, soundtrack  yang menjadi bonus dari “Augmented Edition” pun terkesan cukup menarik  untuk  didengarkan di luar game-nya sendiri.

Story Campaign dari  game ini sendiri saja sudah  cukup untuk memantapkan aspek longevity-nya. Satu cerita dengan  multiple ending dan punya banyak hal untuk dieksplor di  dalamnya.  Dalam masing-masing levelnya saja kalian akan seringkali  dihadapkan dengan  beberapa kemungkinan cara penyelesaian yang dapat  kalian ambil. Memilih salah  satu di antaranya seringkali dirasa tidak  cukup, yang bakal membuat kalian  tertarik untuk mencobanya dengan cara  lain. Lalu tidak ketinggalan halnya  dengan beragam side-quest,  augmentation untuk dikembangkan dan  sejumlah hal kurang  penting yang mungkin akan tetap menarik untuk dilengkapi  bagi gamers  perfeksionis. Mengembangkan Jensen dan mengeksplor berbagai pilihan  di  dalam gameplay adalah hal-hal yang cukup menghabiskan waktu kalian  dengan  game ini. Dengan segudang pilihan di dalamnya, replayability  pun dapat dikatakan sebagai salah satu kekuatan dari Human  Revolution.
Editor’s Tilt 8.9
Sekedar melihat dan  langsung “menghakiminya” hanya  dari grafis merupakan sesuatu yang jangan dilakukan  terhadap Deus  Ex: Human Revolution. Game  ini bukanlah sesuatu yang dapat memukau  kalian sepenuhnya dari aspek visual,  namun telah menjalankan pekerjaan  yang semestinya dilakukan dengan baik oleh  tiap developer game, yaitu  menjamu para gamer lewat kekuatan dari segi  rancangan gameplay. Sebagai  game action, game ini telah memadukan dengan cukup  baik sejumlah  kebebasan yang membuat kalian dapat menentukan sendiri preferensi  gaya  permainan yang disukai, entah apakah itu dengan mencari rute aman ala   Solid Snake atau konfrontasi frontal cara Rambo.

Terlepas dari desain  satu level ke level lain yang  sebenarnya agak terkesan repetitif, rancangan  yang membuka beberapa  kemungkinan penyelesaian dan kelanjutan cerita cukup  mengundang rasa  penasaran adalah apa yang cukup mampu membuat gamers merasa  kerasan  dalam memainkannya, meski perlu diakui bahwa tingkat kesulitan   merupakan salah satu masalah saya dengan game ini.

Overall, Deus Ex: Human Revolution  adalah game  yang tetap menarik untuk dicoba, terutama bagi kalian  gamers yang lebih  mementingkan gameplay daripada grafis. (LYR)



 
 
 Postingan
Postingan
 
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar